1. Kalam adalah lafadz yang tersusun lagi memberikan faedah dengan menggunakan bahasa Arab.
Kalimat dibagi menjadi 3 yaitu: 1) isim (kata benda), 2)fi’il (kata kerja),dan 3)huruf (kata penghubung).
Tanda Isim itu ada 4 yaitu: baris bawah, tanwin, masuk al, dan masuk huruf jar.
Huruf Jar ada 9 yaitu: min, ila, an, ala, fi, rubba, ba’, kaf, lam.
Fungsi Huruf Jar adalah membaris bawahkan akhir kalimat isim.
Tanda Fi’il itu ada 4 macam yaitu: 1) Masuk qad, 2) Masuk sin, 3) Masuk saufa, 4) Masuk ta’ ta’nis yang mati.
2. I’rab adalah perubahan akhir kalimat karena berbeda-beda amil yang masuk atasnya baik secara lafadz ataupun secara perkiraan.
I’rab dibagi menjadi 4 yaitu: rafa’(baris dapan), nashab(baris atas), khafad(baris bawah), jazem(baris mati).
I’rab yang diambil oleh isim ada 3 yaitu: rafa’, nashab, dan khafad.
I’rab yang diambil oleh fi’il ada 3 yaitu: rafa’ nashab, dan jazem.
TANDA-TANDA PERUBAHAN
Tanda Rafa’ ada 4 macam yaitu: 1) Dhammah, 2) Wawu, 3) Alif, 4) Nun .
Tanda Nashab ada 5 macam yaitu: 1) Fathah, 2) Alif, 3) Kasrah, 4) Ya’, 5) Hazfun nun.
Tanda Khafad ada 3 macam yaitu: 1) Kasrah, 2) Ya’, 3) Fathah
Tanda Jazem ada 2 macam yaitu: 1) Sukun, 2) Membuang.
3. Isim Mufradadalah isim yang menunjukkan arti satu.
4. Isim Tasniyah adalah isim yang menunjukkan arti dua.
5. Jamak Taksir adalah jamak yang terpecah dari asal mufradnya.
6. Jamak Mudzakkaris salim adalah jamak yang menunjukkan arti banyak laki-laki.
7. Jamak Muatnnasis salim adalah jamak yang menunjukkan arti banyak perempuan.
8. Fa’il adalah isim yang berbaris dapan yang terletak setelah fi’il ma’lum.
Fa’il dibagi menjadi 2 macam yaitu: 1) Zhohir, dan 2) Dhomir.
Dhomir dibagi menjadi 12 macam yaitu:
ضَربْتُ وَضَرَبْنَا وَضَرَبْتَ وَضَرَبْتِ وَضَربْتُمَا وَضَرَبْتُمْ وَضَرَبْتُنَّ وَضَرَبَ وَضَرَبَتْ وَضَرَبَا وَضَرَبُوا وَضَرَبْنَ.
9. Naibul Fa’il adalah isim yang berbaris dapan yang terletak setelah fi’il majhul.
Naibul Fa’il dibagi menjadi 2 macam yaitu: 1) Zhohir, dan 2) Dhomir.
Dhomir dibagi menjadi 12 yaitu:
ضُرِبْتُ وَضُرِبْنَا وَضُرِبْتَ وَضُرِبْتِ وَضُرِبْتُمَا وَضُرِبْتُمْ وَضُرِبْتُنَّ وَضُرِبَ وَضُرِبَتْ وَضُرِبَا وَضُرِبُوا وَضُرِبْنَ.
10. Mubtada’ adalah isim yang berbaris dapan yang sunyi dari pada amil lafadz.
Mubtada dibagi menjadi 2 macam yaitu: 1) Zhohir, dan 2) Dhomir.
Dhomir dibagi menjadi 12 yaitu:
أَنَا وَنَحْنُ وَأَنْتَ وَأَنْتِ وَأَنْتُمَا وَأَنْتُمْ وَأَنْتُنَّ وَهُوَ وَهِيَ وَهُمَا وَهُمْ وَهُنَّ
11. Khabar adalah isim yang berbaris dapan yang disandarkan kepada mubtada’.
Khabar dibagi menjadi 2 macam yaitu: 1) Mufrad dan 2) Gairu Mufrad
Gairu Mufrad dibagi menjadi 4 macam yaitu: 1) Jar Majrur, 2) Zharef, 3) Fi’il bersama fa’ilnya, 4) Mubtada’ bersama khabarnya.
12. Na’at adalah isim yang mengikut kepada man’utnyapada rafa’nya, nashabnya, khafadnya, kemakrifatannya, dan kenakirahannya.
13. Taukid adalah isim yang mengikut kepada muakkadnyapada rafa’nya, nashabnya, khafadnya, dan kemakrifatannya.
14. Maf’ul bih adalah isim yang berbaris atas tempat jatuhnya pekerjaan.
Maf’ul bih dibagi menjadi 2 macam yaitu: 1) Zhohir, dan 2) Dhomir
Dhomir dibagi menjadi 2 macam yaitu: 1) Muttasil, dan 2) Munfasil
Muttasil dibagi menjadi 12 macam yaitu:
ضَرَبَنِي وَضَرَبَنا وَضَرَبَكَ وضَرَبَكِ وَضَرَبَكُمَا وَضَرَبَكُمْ وَضَرَبَكُنَّ وَضَرَبَهُ وَضَرَبَهَا وَضَرَبَهُمَا وَضَرَبَهُمْ وَضَرَبَهُنَّ
Munfasil dibagi menjadi 12 macam yaitu:
إيَّايَ وَإيَّانَا وَإيَّاكَ وَإيَّاكِ وَإيَّاكُمَا وَإيَّاكُمْ وَإيَّاكُنَّ وَإيَّاهُ وَإيَّاهَا وَإيَّاهُمَا وَإيَّاهُمْ وَإيَّاهُنَّ
15. Masdar adalah isim yang berbaris atas yang datang pada urutan ketiga pada tasrifan fi’il.
16. Zharef Zaman adalah isim zaman (isim yang bermakna waktu) yang berbaris atas yang mengira-ngirakan arti fi.
17. Zharef Makan adalah isim makan (isim yang bermakna tempat) yang berbaris atas yang mengira-ngirakan arti fi.
18. Haladalah isim yang berbaris atas yang menjelaskan keadaan bagi sesuatu yang masih samar.
Syarat Hal
- Hal harus berupa isim nakirah. - Hal harus terletak setelah sempurna kalimat.
- Sohibul Hal (Pemilik Hal) harus berupa isim makrifat.
19. Tamyizadalah isim yang berbaris atas menjelaskan zat bagi sesuatu yang masih samar.
Syarat Tamyiz
- Tamyiz harus berupa isim nakirah. - Tamyiz harus terletak setelah sempurna kalimat.
20. Maf’ul min ajlih adalah isim yang berbaris atas yang disebutkan guna menjelaskan kepada sebab terjadinya suatu pekerjaan.
21. Maf’ul Ma’ah adalah isim yang berbaris atas yang disebutkan untuk menjelaskan orang yang bersamaan dengan pekerjaan yang dilakukan.
22. Susunan mudhaf dan mudhaf ilaih disebut idhafat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar